Kamis, 28 Maret 2013

Pelatihan Jurnalistik Pekanbaru

Suasana hangat dan antusias yang positif nampak dari 50 peserta pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh Komisi Komunikasi Sosial dan Komisi Kepemudaan Keuskupan Padang yang bekerjasama dengan Komisi Komunikasi Sosial KWI. Para peserta yang sangat berfariasi dalam usia, penampilan dan gender ini merupakan utusan dari guru-guru yayasan prayoga, para pegawai yayasan prayoga, siswa-siswi SMA St. Maria Pekanbaru, Siswa SMP St. Maria Pekanbaru, serta OMK utusan dari paroki-paroki se-Riau daratan. Pelatihan yang diadakan full time selama dua hari ini, 25 Maret – 26 Maret, menghadirkan pemateri dari Komsos KWI, Pastor Alfons Agus Duka, SVD.

Menaggapi inisiatif untuk mengadakan pelatihan ini para peserta umumnya memberikan komentar yang positif. Salah seorang peserta utusan dari OMK Dumai, Rezeki Bastian Sebastianus Panjaitan, mengomentari bahwa pelatihan ini sangat bagus terutama untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana menulis berita dan feature secara baik dan benar bagi para peserta. Oleh karena itu menurutnya, pelatihan ini perlu diadakan secara berkala khususnya bagi kaum muda agar mereka menjadi lebih peka terhadap peristiwa –peristiwa yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat dan Gereja. Lebih jauh ia menambahkan, dengan kegiatan ini orang muda semakin diberi kepercayaan oleh Gereja, orang tua dan para pastor untuk menjadi tulang punggung perkembangan Gereja yang bermutu melalui tulisan-tulisan yang berkualitas. Karena sering kali dalam Gereja itu sendiri kurang mendapat kepercayaan.
Hal senada ditambahkan oleh peserta lain. Sisca Fitriana Sinaga, OMK utusan dari Paroki Bagan Batu dan Andreas Urip Waluyo dalam komentar mereka menyatakan bahwa pelatihan ini sangat menyenangkan dan membantu kaum muda serta peserta lain untuk lebih memahami tentang apa itu jurnalistik. Oleh karena itu sebaiknya kegiatan-kegiatan seperti ini perlu diadakan secara berkala. Akan tetapi di lain pihak, seperti ditandaskan peserta utusan dari Yayasan Prayoga, Bapak Marlan Pasaribu, pelatihan ini perlu ditindaklanjuti dalam praktiknya. Artinya, pelatihan ini tidak habis di sini tetapi membawa dampak perubahan bagi gereja terutama kaum muda. Oleh karena itu pihak Gereja sendiri juga mesti berani bersama kaum muda untuk berinisiatif bukan saja untuk menulis dan mengirim berita serta menghasilkan buletin tetapi juga memberdayakan kaum muda secara intelektual seperti memberikan beasiswa kepada orang muda melalui test yang ketat, dan secara finansial dalam menopang hidup dan kemandirian kaum muda melalui hasil olah berita dan buletin mereka.
Pelatihan yang juga diadakan atas kerjasama dengan paroki-paroki se-Riau daratan ini diadakan di Aula SMA St. Maria Pekanbaru. Dalam pelatihan ini para peserta dibekali dengan teori sekaligus praktik menulis berita,  membuat feture, proses wawancara dan setting lay out, serta hal-hal teknis lainnya dalam jurnalistik. Mereka umumnya tak segan-segan mengajukan pertanyaan, saran dan masukan lainnya dalam hubungannya dengan teori dan praktik jurnalistik. Dalam proses wawancara para peserta dibagi dalam kelompok-kelompok, 7 kelompok. Dalam kerja kelompok itu para peserta ditugaskan untuk membuat buletin kelompok. Dalam tugas praktek mengumpulkan berita dan wawancara umumnya para peserta melakukannya di wilayah lingkungan sekolah St. Maria dan lingkungan sekitarnya.
Selepas proses praktik para peserta kembali berembuk untuk menulis berita secara utuh dan merancangnya menjadi sebuah buletin. Dalam waktu yang begitu singkat para peserta mampu dengan baik menghasilkan buletin kelompok mereka. Dengan keceriaan dan rasa puas mereka menampilkan buletin mereka pada papan pajangan yang dipersiapkan oleh panitia. Mereka juga diminta untuk mendeskripsikan dan mensharekan pengalaman mereka dalam praktik menulis berita, wawancara dan akhirnya menghasilkan sebuah buletin.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Delkomsos Keuskupan Padang, Pastor Fransiskus Riduan Naibaho, Pr dan ketua panitia pelatihan Pastor Yustinus Monang Damanik, Pr. Kegitan ini juga diselingi oleh perayaan Ekaristi, snack dan makan minum yang difasilitasi oleh panitia. “Dengan kegiatan pelatihan jurnalistik seperti ini kita diharapkan mampu menganalisa situasi dan mengungkapkannya untuk tujuan kebaikan melalui buletin dan informasi paroki” tandas Pastor Riduan dalam kata sambutan pembukanya. (ds)


1 komentar:

  1. Untuk berita ini kami sadur murni (menyertakan sumber) di blog kami, ya... Trims a lot..
    GBU
    -Tim Warta Paroki St Paulus Pekanbaru -

    http://santopauluspku.wordpress.com/2013/03/25/pelatihan-jurnalistik-pekanbaru/

    BalasHapus

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites