Rabu, 21 November 2012

FKOI tolak pembangunan dan perluasan Gereja di Pasaman Barat

Massa FKOI Pasaman Barat
Selasa 20 November 2012, ribuan masa yang merupakan santri pesantren dan Ormas Islam di Pasaman Barat berdemo ke Gereja Paroki Keluarga Kudus pasaman Barat dan menyegel Gereja dengan poster.

Seperti dilansir oleh padangekspres.co.id, demonstran berkumpul di depan Masjid Agung Simpang Ampek sekitar pukul 10.00 WIB dan kemudian berdemo di Kantor Bupati pasaman Barat. Demonstran orasi dan menyampaikan tuntutan mereka agar Bupati Pasaman Barat, Burhanudin R untuk mengambil tindakan atas adanya upaya pemurtadan terhadap Umat Islam yang dilakukan dengan maraknya tempat hiburan malam, kafe, perjudian dan minuman keras. 

Gereja Paroki pasaman disegel poster oleh demonstran
 Dalam orasinya, mereka juga menuntut Pemkab mener­tib­kan dan melarang pemba­ngunan perluasan gereja di tengah permukiman masya­rakat muslim. “Kami atas na­ma Forum Komunikasi Or­mas Islam Kabupaten Pasbar, mem­berikan waktu tujuh hari ke­pa­da pemda untuk melak­sa­nakan tindakan. Kalau tidak kami akan turun kelapangan untuk menertibkannya sen­diri,” kata Ketua FKOI Pa­saman Barat, Achmad Namlis saat melakukan orasi di ha­laman kantor bupati, Selasa (20/11)

Achmad Namlis menga­takan, FKOI menyesalkan ada­nya pembangunan rumah iba­dah agama lain di tengah-tengah permukiman umat Islam tanpa pro­sedur yang jelas. Mereka me­negaskan tidak ingin di Pas­bar ada gerakan pemurtadan, yang merusak nilai-nilai agama Islam.  ia juga berpendapat bahwa kegiatan tersebut bertentangan dengan Peraturan Men­teri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 dan Nomor 9 Tahun 2009 ten­tang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Ru­mah Ibadah.

Massa FKOI Pasbar menuju Gereja Katolik
Setelah melakukan orasi, mereka sweeping dan mema­sang poster agar tidak melanggar Perbup Nomor 71 Tahun 2012 ke sejumlah kafe seperti Kafe Resto di Kampung Cubadak, Simpangampek, Kafe Banana di Simpangampek, Wisma Roza, Kafe Karoke Modesta.  Setelah itu demosntran bergerak ke Gereja Katolik Paroki Keluarga Kudus Pasaman Barat dan menyegelnya dengan poster bertuliskan "hentikan pembangunan, perluasan dan pengembangan GEREJA di BUMI PASBAR".

Bupati Pasbar, Baharuddin R didampingi Wakil Bupati, Syah­rul Dt Marajo dan Muspida me­nyambut baik aksi damai yang dilakukan ormas Islam de­ngan santun dan tertib itu. “Sa­ya akan menindaklanjuti tun­tutan massa ini selama tujuh hari. Saya perin­tahkan kepada Sekda, agar me­ner­bitkan surat peringatan kepa­da pihak terkait agar menghen­tikan pem­bangu­nan gereja yang menyalahi pro­sedur,” kata Bupati Pasbar di depan massa.

Umat Katolik Paroki Keluarga Kudus Pasaman dan masyarakat setempat bersyukur karena aksi demonstrasi berjalan damai. Selama aksi demo umat dan masyarakat setempat juga berada di sekitar lokasi gereja menyaksikan para demonstran menyampaikan tuntutannya. Namun akibat hal ini, umat dan Orang Muda Katolik diminta menghentikan dulu kegiatan Rohani  untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. "Sangat disayangkan hal ini terjadi, sekarang menjelang Natal, teman-teman muda sedang mempersiapkan Natal termasuk drama dan kegiatan lain, tentunya persiapan kami jadi terhambat" ujar Iche Sijabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites