Minggu, 13 November 2011

Keluarga dan Orang muda Katolik di Pesisir Selatan

Tidak banyak orang tahu bahwa ternyata ada keluarga katolik di Pesisir Selatan bahkan umat katolik keuskupan padang sendiri. Dulu bahkan sempat ada bangunan yang didirikan dan akan digunakan untuk gereja namun tidak diizinkan oleh warga dan akhirnya mereka hanya berkumpul untuk beribadah di salah satu umat saja. Wilayah ini dilayani oleh Pastor Alexius Sudarmanto, Pr dan daerah ini masuk Paroki Sungai Penuh, Kerinci.                                                                    Disamping ini adalah foto seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang pastor, ia membuat salib dari sebatang lidi sambil bermain.

Syukur kepada Tuhan karena umat katolik di Pesisir Selatan tidak ada yang menjadi korban dalam Bencana alam yang terjadi di Pesisir Selatan beberapa waktu lalu. "Untungnya umat kita tidak ada yang jadi korban, palingan hanya banjir yang masuk ke dalam rumah, dan kami mengungsi ke rumah umat kita juga di dekat pasar" ujar pak simbolon salah satu warga katolik di Pesisir Selatan.

Banyak tantangan mereka (red : baca umat katolik) di Pesisir selatan khususnya tantangan dalam hal iman. Mereka hanya bisa merayakan ekaristi sekali dalam sebulan ketika Romo Alex datang, Saat ibadah tiap minggu tidak bisa mengekspresikan syukur bernyanyi dengan suara keras karena ketika orang lewat mereka harus diam, banyak kotbah-kotbah dari mesjida yang menyinggung dan minim toleransi di sekolah bagi anak serta ada juga ajakan untuk pindah agama. Namun dengan begitu keluarga katolik di pesisir semakin dekat satu sama lain karena merasakan hal yang sama dan mereka tetap membangun komunikasi yang baik dengan warga sekitar.

Orang muda katolik disana adalah anak dari keluarga katolik yang ada, mereka remaja yang berumur 13-19 tahun dan berjumlah tidak lebih dari 15 orang. Setiap minggu mereka berkumpul dan menunggu kehadiran Ibu Simbolon yang akan memimpin ibadah dan sekolah mingggu. "Sekolah minggu dimulai ketika semua sudah siap kami kerjakan dirumah" ujar bu Simbolon. Ia menambahkan bahwa sangat minim gerak dan lagu yang kami punya, hanya itu-itu saja yang diulang selain itu tidak ada bahan bacaan, hanya Alkitab saja yang selalu  dibahas.

1 komentar:

  1. ibu simbolon dan umat di pesisir selatan semoga selalu di beri kekuatan dan juga limpahan berkat

    BalasHapus

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites