Jumat, 04 November 2011

Orang muda diajak mengenal MGR. Sugiyapranata, SJ

Setiap tahun ada tahun ajaran baru dan pastinya ada juga mahasiswa baru. Biasanya Kuliah agama Katolik hanya dilaksanakan sekali dalam tahun ajaran pada semester ganjil dengan Drs. Yoakim Koba , MM sebagai dosen. Sebagai organisasi yang selalu mengutamakan kaderisasi dan regenerasi , disinilah momennya PMKRI untuk memperkenalkan diri dan menjaring calon anggotanya. Setiap tahun PMKRI selalu hadir dalam kuliah agama katolik untuk membantu Pak Yoakim dalam menjalankan kuliah.

Menuju MPAB (Masa Penerimaan Angggota Baru) , PMKRI cabang Padang mengajak mahasiswa katolik untuk mengenal sekilas tentang MGR. Sugiyapranata, SJ dalam film proposalnya "romo kanjeng". Ini perlu dilakukan karena perjuangan beliau bisa dikatakan salah satu dari bentuk kepedulian seorang warga gereja terhadap negaranya dan ini merupakan teladan bagi umatnya. Perjuangan romo tersebut wajib ditiru oleh mahasiswa katolik khususnya yang bergabung dengan PMKRI untuk menunjukkan keterlibatan mahasiswa katolik sebagai generasi muda penerus gereja dan bangsa. Ini juga sangat terkait dengan semboyan PMKRI yaitu pro ecclesia et patria yang berarti untuk gereja dan tanah air. perjuangnnya perlu ditiru oleh anggota PMKRI untuk melaksanakan tugas sebagaimana visi dan misi PMKRI itu sendiri. Harapannya semangat kita bisa seperti beliau yang sangat peduli dengan sekelilingnya, demikian penjelasan Tarapul Sitinjak sekretaris panitia MPAB PMKRI.

Setelah menonton film proposal "romo kanjeng", peserta melakukan diskusi dan pengenalan lebih dalam tentang sosok seorang uskup yang juga pahlawan nasional tersebut, peserta mengaku belum pernah mengenal Sugiaypranata yang semboyannya 100% katolik dan 100% indonesia masih didengungkan gereja katolik indonesia sampai sekarang.

Pada kesempatan terpisah, Yosef Ari kusmanto mahasiswa katolik Universitas Andalas mengatakan bahwa dirinya belum pernah mendengar tentang Sugiyapranata sebelumnya. ia menambahkan, dengan menonton film tersebut bisa mengetahui tentang pergerakan yang dipimpin oleh seorang uskup yang nyatanya kelompok minoritas di negeri ini dan membangkitkan semangat juang nasionalisme orang katolik. "Nasionalismenya nampak nyata saat dia memindahlan keuskupan dari Semarang ke Yogyakarta saat ibu kota pemerintahan RI dipindah ke Yogyakarta" tambahnya.

Margaretha feby kagum kepada tokoh romo kanjeng atas semangat juangnya. Mahasiswi Unand ini juga mengatakan "diri uskup Sugiya bisa dijadikan contoh kepada semua pemuda indonesia saat ini khususnya yang katolik untuk mencintai gereja dan negara dan bisa menjadikan romo kanjeng sebagai tokoh teladan". "Pemuda jangan diam dan harus peduli dengan tanah air serta berpikiran rasional seperti romo tersebut" tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites