Santi Sirait menyadari OMK adalah kelompok internal gereja yang harus dibangun bersama oleh orang muda yang juga dalam rangka pengembangan diri orang muda katolik. Sesaat setelah sampai di Pekanbaru, ia mendaftarkan dirinya ke OMK Paroki Santa Maria Pekanbaru. Anak ke 3 dari 5 bersaudara ini lahir di Pematang Siantar 28 desember 1991.
Selama di sekolah, Santi juga adalah orang yang aktif. Ia bergabung di OSIS dan PRAMUKA. Kini Santi adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Riau. Sebagai mahasiswa ia bergabung ke GMKI Kota Pekanbaru. GMKI adalah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. "Saya sekarang aktif di GMKI, bisa dibilang sebagai orang Katolik mungkin saya tersesat tapi tersesat di jalan yang tidak salah" ujarnya sambil senyum.
Santi menyampaikan bahwa sebenarnya ia ingin bergabung dengan PMKRI dulunya, namun karena di wilayah Fakultas Hukum UNRI tidak ada PMKRI makanya ia bergabung dengan GMKI dan kebetulan GMKI saat itu sedang penerimaan anggota. Letak Fakultas Hukum yang terpisah dengan Fakultas
lainnya juga merupakan salah satu penyebab Santi menjangkau PMKRI, ditambah lagi ia tidak mempunyai kendaraan. Namun semangat untuk aktif membina diri tidak hilang, ia akhirnya mendaftarkan diri dan bergabung ke GMKI komisariat Gobah. Keaktifannya ini dinilai positif oleh GMKI, Santi menjabat Biro Kerohanian periode 2010-2011 dan kini ia menjabat Biro Kaderisasi.
Selain di GMKI, Santi juga aktif di internal kampus yaitu di BEM FH (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum) UNRI. Ia menjabat Kepala Dinas Sosial Budaya pada periode 2010-2011 dan kini menjabat Kepala Advokasi dan HAM. "Saya sangat mencintai
seluruh aktifitas yang saya jalani, bagi saya hidup harus berprestasi dan organisasi adalah sarana dan bagian dari hidup saya" ujarnya perempuan yang memiliki hobi debat ini.
"Pengalaman saya di dalam berorganisasi cukup melatih saya untuk menjadi pribadi yang berkembang, berintegritas, berakhlak dan bermoral, banyak hal yang saya dapatkan. Tentunya semua pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih jujur, percaya diri, dan berdisiplin." katanya.
Dalam hubungan dengan teman yang beda agama, Santi menjaganya dengan baik. Ia menyampaikan bahwa ia selalu memegang prinsip "bahwa saya menerima semua perbedaan sebagai suatu keindahan dan dinamika kehidupan yang harus dinikmati". Janganlah dengan perbedaan kita selalu ingin paling menonjol, menguasai kelompok yang lain apalagi sampai memusnahkan sesama.
Sebagai bagian dari orang muda Katolik Santi menyampaikan keprihatinannya tentang orang muda yang tidak mau melibatkan diri dalam kegiatan pelayanan dan pemberian di dalam kehidupan menggereja dan terutama dalam lingkungan bermasyarakat. Bahkan tidak sedikit dari orang muda katolik yang "malah" pergi ke "gereja lain".
Santi Sirait bersama pengurus GMKI |
"Pengalaman saya di dalam berorganisasi cukup melatih saya untuk menjadi pribadi yang berkembang, berintegritas, berakhlak dan bermoral, banyak hal yang saya dapatkan. Tentunya semua pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih jujur, percaya diri, dan berdisiplin." katanya.
Dalam hubungan dengan teman yang beda agama, Santi menjaganya dengan baik. Ia menyampaikan bahwa ia selalu memegang prinsip "bahwa saya menerima semua perbedaan sebagai suatu keindahan dan dinamika kehidupan yang harus dinikmati". Janganlah dengan perbedaan kita selalu ingin paling menonjol, menguasai kelompok yang lain apalagi sampai memusnahkan sesama.
Sebagai bagian dari orang muda Katolik Santi menyampaikan keprihatinannya tentang orang muda yang tidak mau melibatkan diri dalam kegiatan pelayanan dan pemberian di dalam kehidupan menggereja dan terutama dalam lingkungan bermasyarakat. Bahkan tidak sedikit dari orang muda katolik yang "malah" pergi ke "gereja lain".
mantap!! lanjutkan, sukses menanti :)
BalasHapusTersesat di jalan yang tidak salah. Aku suka bagian kalimat ini. 2 Jempol untuk kamu OMK, kelahiran Pematang Siantar. Salam kenal yah dari Gusti, OMK Keuskupan Manado. Sukses terus KOMKEP Keuskupan Padang.
BalasHapus