Rabu, 10 Oktober 2012

Ziarah Maria OMK ke Bukittinggi


Sabtu, 6 Oktober 2012 ratusan OMK berkumpul di komplek sekolah Yayasan Prayoga Bukittinggi. Orang Muda Katolik yang berjumlah 431 orang tersebut berasal dari suku serta kelompok yang berbeda-beda, ada Legio Maria, Persekutuan Doa (PD) dan ada juga mahasiswa Katolik (PMKRI). Mereka datang dari Padang, Sawahlunto, Pasaman, Padangpanjang, Payakumbuh, Kayuaro, Pekanbaru dan Bukittinggi sendiri untuk ikut serta dalam ziarah kepada Maria “Ziarah basamo OMK ke Bukittinggi” yang berlangsung tanggal 6-7 Oktober 2012.

Sejak tahun 1953, Bukittinggi telah menjadi tempat dimana umat Keuskupan Padang berkumpul untuk berziarah kepada Bunda Maria. Pada waktu itu berkumpul kurang lebih 350 umat dari wilayah Keuskupan seperti Padang, Padangpanjang, Payakumbuh, Solok, Sawahlunto, Sukomenanti, Lubuksikaping. Para Peziarah itu mengelilingi Kota Bukittinggi, menyusuri Jalan Raya dari Lapangan Kantin ke Jam Gadang sambil mengarak patung Bunda Maria. Patungnya didatangkan dari Ortisei, Italia Utara yang diberi nama "Ratu Rosari Yang Amat Suci". Prosesi perarakan ini terakhir dilakukan pada tahun 1964, dilarang karena alasan keamanan terkait peristiwa G 30 S/PKI. Sejak saat itu perarakan tidak dilakukan lagi dan jumlah umat yang berkunjung semakin minim.
Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka para Pastor se-Sumatera Barat merekomendasikan untuk menghidupkan lagi semangat berziarah ini. Para pastor juga mendukung dilibatkannnya orang muda untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan segala warna tersendiri dari orang muda,bahkan ada yang juga yang memunculkan ide untuk mengajak para orang muda berjalan kaki dari Padangpanjang ke Bukittinggi untuk merasakan nilai peziarahan yang lebih kepada Maria. Maka berdasarkan rekomendasi itu pulalah Komisi Kepemudaan Keuskupan Padang mengkoordinir para orang muda untuk ikut serta sampai akhirnya terkumpul OMK sejumlah 431 orang , jumlah yang besar tentunya.
Kegiatan dimulai Pukul 19.00 WIB, peserta yang sudah sampai di tempat kegiatan memulainya dengan doa dan makan malam. Acara dimulai dengan penyalaan api unggun oleh pastor Riduan Fransiskus Naibaho, Pr sebagai tanda Pembukaan Tahun Iman seperti yang dicanangkan oleh Paus Benedictus XVI. Setelah itu Pastor Antonius Wahyudianto, SX memberikan penjelasan kepada OMK tentang tahun iman dan makna iman Katolik kepada seluruh OMK. Dalam kesempatan tersebut Pastor Anton sempat menyampaikan apresiasinya atas semangat para peserta yang hadir dan meyakinkan bahwa ini adalah salah satu mukjizat OMK bisa berkumpul di Bukittinggi dan harapan alm. Pastor Galli untuk melihat OMK yang berziarah terkabul. “Saya ingat bahwa inilah keinginan Pastor Galli, untuk melihat Umat dan OMK yang berziarah setelah operasi matanya selesai” ujar Provinsial Serikat Misionaris Xaverian Indonesia tersebut.
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tahun Iman, OMK diajak untuk mendalami 7 duka Maria bersama Pastor Fransiskus Ridwan Naibaho, Pr. Tujuh duka Bunda Maria berupa Nubuat Simeon tentang kelahiran Yesus, ketika Bunda Maria harus melarikan Yesus ke Mesir karena Herodes memerintahkan agar bayi di Yerusalem yang berumur di bawah 2 tahun harus dibunuh, ketika Yesus hilang dalam 3 hari perjalanan ke Yerusalem pada usia 12 tahun, ketika Yesus jatuh di hadapan Bunda Maria sambil memikul salib, ketika Yesus wafat disalib, ketika Lambung Yesus ditikam dan jenazah Yesus diturunkan dari kayu salib, dan ketika jenazah Yesus dimakamkan. Pastor Riduan megajak para orang muda untuk meneladani Bunda Maria yang percaya dan menyerahkan sepenuhnya hidupnya kepada Allah karena dengan begitulah Ia bisa menjalani duka-duka tersebut.
 Kegiatan dilanjutkan dengan acara kebersamaan diamana OMK menampilkan minat dan bakat nya sambil menikmati api unggun dan membakar jagung serta ubi yang telah disediakan. Dukungan dari Para Pastor sangat nampak kepada para orang muda, ini terlihat dengan setianya Para Pastor yang hadir mengikuti setiap kegiatan Ziarah OMK tersebut.  
Hari minggu, 7 Oktober 2012, OMK bersiap-siap untuk mengikuti misa Gereja St. Petrus Claver Bukittinggi. Misa dipimpin oleh pastor Antonius Wahyudianto, SX sebagai konselebran utama dan didampingi Pastor Alexius Sudarmanto, Pr, Pastor Riduan Fransiskus Naibaho, Pr, Pastor Yohanes Cahaya, Pr, Pastor Anjelo Capanini, SX dan Pastor Casali Otello,SX. Misa diikuti oleh umat Paroki Bukittinggi dan juga peziarah yang datang dari paroki-paroki lain serta  OMK yang telah berkegiatan sehari sebelumnya. Ini membuat bangunan gereja tidak dapat menampung jumlah peziarah sehingga umatpun harus rela mengikuti misa dari luar bangunan Gereja.
Dalam homilinya, Romo Anton menerangkan sejarah adanya Ziarah kepada Maria pada tanggal 7 Oktober dan juga sejarah doa Rosario. Ia menjelaskan bahwa pada awalnya doa Rosario adalah “senjata rohani” untuk mempertobatkan orang-orang yang terlibat dalam ajaran sesat dan bidaah-bidaah yang ada pada zaman itu di Eropa. Ini dimulai oleh Santo Dominikus yang terganggu dengan banyaknya ajaran sesat sehingga ia bertapa 3 hari 3 malam dan meminta petunjuk pada bunda Maria agar orang-orang yang terlibat dalam ajaran sesat bertobat dan tidak mengganggu orang lain dalam kesesatannya.  Akhirnya doanya terkabul, kemudian Ia mendirikan katedral dan memasyarakatkan doa rosario. Selain itu, Doa Rosario juga didoakan oleh Umat Katolik dalam bahasanya masing-masing selama 24 jam pada tahun 1571 atas deklarasi Paus Pius V dalam rangka mendoakan pejuang pertempuran dalam mempertahankan Wilayah Romawi dan Kekatolikan. Maka itu Maria disebut Ratu Rosari, ratu para devosan.
Pada kesempatan tersebut, Pastor Anton membagikan 4 Rosario miliknya kepada OMK dengan syarat menuliskan 50 nama orang yang akan didoakan dengan Rosario tersebut.  Selesai misa OMK diberi kesempatan untuk berwisata menikmati kota Bukittinggi. Kegiatan ziarah ditutup dengan Doa Koronka bersama pada Pukul 15.00 WIB.
Dalam kesempatan yang diberikan, Antonius Simalango, Ketua OMK Paroki Bukittinggi menyampaikan rasa bangganya menjadi tuan rumah dalam menyambut ratusan peziarah muda di Bukittinggi. “Sangat senang tentunya dan tidak tergambarkan menyambut ratusan peziarah muda yang berasal dari banyak paroki. Ini adalah kali pertama, dan tentunya kami beruntung bisa menyambut semua teman-teman OMK” ujar Anton dengan Senyum.
Pada kesempatan lain, Riaulina Rigo Simarmata, OMK Stasi Solok menyampaikan banyaknya pengetahuan baru yang didapatkan dalam kegiatan Ziarah OMK, terutama tentang Bunda Maria dan Devosi kepada Maria. Disamping itu, OMK yang ratusan jumlahnya adalah hal yang mengejutkan bagi Riaulina, tentunya bisa saling mengenal. “Dukungan dari para Pastor pun tentunya menambah semangat OMK dalam berkegiatan” ujar Riaulina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites