Sabtu, 6 Oktober 2012 ratusan OMK berkumpul di
komplek sekolah Yayasan Prayoga Bukittinggi. Orang Muda Katolik yang berjumlah
431 orang tersebut berasal dari suku serta kelompok yang berbeda-beda, ada
Legio Maria, Persekutuan Doa (PD) dan ada juga mahasiswa Katolik (PMKRI).
Mereka datang dari Padang, Sawahlunto, Pasaman, Padangpanjang, Payakumbuh,
Kayuaro, Pekanbaru dan Bukittinggi sendiri untuk ikut serta dalam ziarah kepada
Maria “Ziarah basamo OMK ke Bukittinggi” yang berlangsung tanggal 6-7 Oktober
2012.
Sejak tahun 1953, Bukittinggi telah menjadi tempat
dimana umat Keuskupan Padang berkumpul untuk berziarah kepada Bunda Maria. Pada
waktu itu berkumpul kurang lebih 350 umat dari wilayah Keuskupan seperti Padang, Padangpanjang, Payakumbuh, Solok,
Sawahlunto, Sukomenanti, Lubuksikaping. Para
Peziarah itu mengelilingi Kota Bukittinggi, menyusuri Jalan Raya dari Lapangan
Kantin ke Jam Gadang sambil mengarak patung Bunda Maria. Patungnya didatangkan
dari Ortisei, Italia Utara yang diberi nama "Ratu Rosari Yang Amat
Suci". Prosesi perarakan ini terakhir dilakukan pada tahun 1964, dilarang
karena alasan keamanan terkait peristiwa G 30 S/PKI. Sejak saat itu perarakan
tidak dilakukan lagi dan jumlah umat yang berkunjung semakin minim.
Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka para Pastor
se-Sumatera Barat merekomendasikan untuk menghidupkan lagi semangat berziarah
ini. Para pastor juga mendukung dilibatkannnya orang muda untuk ikut serta
dalam kegiatan tersebut dengan segala warna tersendiri dari orang muda,bahkan
ada yang juga yang memunculkan ide untuk mengajak para orang muda berjalan kaki
dari Padangpanjang ke Bukittinggi untuk merasakan nilai peziarahan yang lebih
kepada Maria. Maka berdasarkan rekomendasi itu pulalah Komisi Kepemudaan
Keuskupan Padang mengkoordinir para orang muda untuk ikut serta sampai akhirnya
terkumpul OMK sejumlah 431 orang , jumlah yang besar tentunya.
Kegiatan dimulai Pukul 19.00 WIB, peserta yang sudah
sampai di tempat kegiatan memulainya dengan doa dan makan malam. Acara dimulai
dengan penyalaan api unggun oleh pastor Riduan Fransiskus Naibaho, Pr sebagai
tanda Pembukaan Tahun Iman seperti yang dicanangkan oleh Paus Benedictus XVI.
Setelah itu Pastor Antonius Wahyudianto, SX memberikan penjelasan kepada OMK
tentang tahun iman dan makna iman Katolik kepada seluruh OMK. Dalam kesempatan
tersebut Pastor Anton sempat menyampaikan apresiasinya atas semangat para
peserta yang hadir dan meyakinkan bahwa ini adalah salah satu mukjizat OMK bisa
berkumpul di Bukittinggi dan harapan alm. Pastor Galli untuk melihat OMK yang
berziarah terkabul. “Saya ingat bahwa inilah keinginan Pastor Galli, untuk
melihat Umat dan OMK yang berziarah setelah operasi matanya selesai” ujar
Provinsial Serikat Misionaris Xaverian Indonesia tersebut.
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tahun Iman,
OMK diajak untuk mendalami 7 duka Maria bersama Pastor Fransiskus Ridwan Naibaho, Pr. Tujuh duka
Bunda Maria berupa Nubuat Simeon tentang kelahiran Yesus, ketika Bunda Maria
harus melarikan Yesus ke Mesir karena Herodes memerintahkan agar bayi di
Yerusalem yang berumur di bawah 2 tahun harus dibunuh, ketika Yesus hilang
dalam 3 hari perjalanan ke Yerusalem pada usia 12 tahun, ketika Yesus jatuh di
hadapan Bunda Maria sambil memikul salib, ketika Yesus wafat disalib, ketika
Lambung Yesus ditikam dan jenazah Yesus diturunkan dari kayu salib, dan ketika
jenazah Yesus dimakamkan. Pastor Riduan
megajak para orang muda untuk meneladani Bunda Maria yang percaya dan
menyerahkan sepenuhnya hidupnya kepada Allah karena dengan begitulah Ia bisa
menjalani duka-duka tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan acara kebersamaan diamana OMK menampilkan minat dan bakat nya sambil
menikmati api unggun dan membakar jagung serta ubi yang telah disediakan.
Dukungan dari Para Pastor sangat nampak kepada para orang muda, ini terlihat
dengan setianya Para Pastor yang hadir mengikuti setiap kegiatan Ziarah OMK
tersebut.
Hari minggu, 7 Oktober 2012, OMK bersiap-siap untuk mengikuti misa Gereja St.
Petrus Claver Bukittinggi. Misa
dipimpin oleh pastor Antonius Wahyudianto, SX sebagai konselebran utama dan
didampingi Pastor Alexius Sudarmanto, Pr, Pastor Riduan Fransiskus Naibaho, Pr,
Pastor Yohanes Cahaya, Pr, Pastor Anjelo Capanini, SX dan Pastor Casali
Otello,SX. Misa diikuti oleh umat Paroki Bukittinggi dan juga peziarah yang
datang dari paroki-paroki lain serta OMK yang telah berkegiatan sehari sebelumnya. Ini membuat bangunan gereja tidak dapat
menampung jumlah peziarah sehingga umatpun harus rela mengikuti misa dari luar
bangunan Gereja.
Dalam homilinya, Romo Anton menerangkan sejarah
adanya Ziarah kepada Maria pada tanggal 7 Oktober dan juga sejarah doa Rosario.
Ia menjelaskan bahwa pada awalnya doa Rosario adalah “senjata rohani” untuk
mempertobatkan orang-orang yang terlibat dalam ajaran sesat dan bidaah-bidaah
yang ada pada zaman itu di Eropa. Ini dimulai oleh Santo Dominikus yang
terganggu dengan banyaknya ajaran sesat sehingga ia bertapa 3 hari 3 malam dan
meminta petunjuk pada bunda Maria agar orang-orang yang terlibat dalam ajaran
sesat bertobat dan tidak mengganggu orang lain dalam kesesatannya. Akhirnya doanya terkabul, kemudian Ia
mendirikan katedral dan memasyarakatkan doa rosario. Selain itu, Doa Rosario
juga didoakan oleh Umat Katolik dalam bahasanya masing-masing selama 24 jam
pada tahun 1571 atas deklarasi Paus Pius V dalam rangka mendoakan pejuang
pertempuran dalam mempertahankan Wilayah Romawi dan Kekatolikan. Maka itu Maria
disebut Ratu Rosari, ratu para devosan.
Pada kesempatan tersebut, Pastor Anton membagikan
4 Rosario miliknya kepada OMK dengan syarat menuliskan 50 nama orang yang akan
didoakan dengan Rosario tersebut. Selesai misa OMK diberi kesempatan untuk
berwisata menikmati kota Bukittinggi. Kegiatan ziarah ditutup dengan Doa
Koronka bersama pada Pukul 15.00 WIB.
Dalam kesempatan yang diberikan, Antonius
Simalango, Ketua OMK Paroki Bukittinggi menyampaikan rasa bangganya menjadi
tuan rumah dalam menyambut ratusan peziarah muda di Bukittinggi. “Sangat senang
tentunya dan tidak tergambarkan menyambut ratusan peziarah muda yang berasal
dari banyak paroki. Ini adalah kali pertama, dan tentunya kami beruntung bisa
menyambut semua teman-teman OMK” ujar Anton dengan Senyum.
Pada kesempatan lain, Riaulina Rigo Simarmata, OMK
Stasi Solok menyampaikan banyaknya pengetahuan baru yang didapatkan dalam
kegiatan Ziarah OMK, terutama tentang Bunda Maria dan Devosi kepada Maria. Disamping
itu, OMK yang ratusan jumlahnya adalah hal yang mengejutkan bagi Riaulina,
tentunya bisa saling mengenal. “Dukungan dari para Pastor pun tentunya menambah
semangat OMK dalam berkegiatan” ujar Riaulina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar