Indonesian Youth Day (IYD) di Sanggau, Kalimantan barat (20-26/10) adalah pertemuan akbar pertama kali bagi Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia dan sejarah gereja Katolik Indonesia. Sebelum ke puncak IYD di bumi Daranante, sebutan Sanggau, OMK tiap Keuskupan mengadakan pertemuan tingkat Keuskupan (DYD), Novena IYD, pemberkatan salib IYD yang kemudian salib itu "mengunjungi" paroki-paroki sebelum dibawa ke Sanggau.
Rombongan IYD Keuskupan Padang sebanyak 49 orang. Setibanya di Pontianak, kami menuju Paroki Kristus Raja Sosok Tayan Hulu menggunakan Bus selama 3 jam. Tepat pukul 21.00 WITA para pastor, anggota dewan pastoral paroki ratusan OMK sosok menyambut kami dengan adat Dayak. Sambutan yang luar biasa, hangat dan penuh persaudaraan; seperti layaknya menyambut anggota keluarga. Hal ini menghilangkan penat dan lelah kami. Setelah itu kami berpisah, menuju ke tiap keluarga yang ditunjuk untuk tinggal dan mengalami hidup bersama (live-in).
Setelah live-in, tanggal 23 oktober pagi seluruh OMK setanah air menuju Sanggau. Perhelatan IYD dilaksanakan di Mega Tenda Youth Center - tenda berukuran raksasa dibuat dari kayu asal Kalimantan. OMK pria menginap di rumah Betang Youth Center berkapasitas 25 bilik. OMK perem menuju arena puan menginap di pondok paroki yang berjumlah 23 bilik. Suasana akrab terpancar dari 1.914 OMK dari Sabang sampai Merauke. IYD diawali dengan pawai budaya taip keuskupan sesuai dengan ciri khas daerahnya, dimulai dari kantor bupati Sanggau menuju arena IYD. Ketua Presidium KWI Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFM.Cap memimpin Perayaan Ekaristi Pembukaan. Peserta disuguhi tarian kolosal menceritakan masuknya agama Katolik di Sanggai-Kalimantan.
Hari-hari berikutnya, peserta masuk dalam refleksi dan mendalami materi ajaran Gereja (Misa, ibadat dan pengakuan dosa). Peserta diajak berefleksi melihat diri sendiri, merasakan refleksi dengan Tuhan, sesama dan alam. Workshop bertema: "OMK pembawa Harapan Perdamaian dan keadilan di Indonesia" didampingi Pastor Paulus Siswantoko membawa OMK mengenal tentang kehidupan, mulai dari kepercayaan, perkawinan, peendampingan, sosial politik, dan ketahanan pangan. Tidak ada Perdamaian tanpa Keadilan. OMK harus mampu melawan ketidakadilan yang ada di dekatnya, berani berkorban demi kebenaran dan kebaikan, bertanggungjawab terhadap yang dilakukannya, berani mengkritik yang salah, dan meneladan Yesus sebagai tokoh yang melawan ketidakadilan, kata Pastor Paulus.
Sesi bertema "Berteguh dalam Iman" bersama Mgr. Situmorang mengajak OMK menjadi pewarta, semakin dewasa dalam iman dan mewujudkannya di tengah kehidupan masyarakat.
Hari Jumat (26/10) pagi, IYD diakhiri dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Sitomorang. Hadir juga Nuntio Mgr. Antoniu Giudo Filipazzi yang membacakan pesan Bapa Suci Benediktus XVI untuk seluruh peserta dan memberikan berkat serta indulgensi penuh bagi seluruh peserta IYD. "OMK berakarlah selalu dan bangunlah dirimu dalam Kristus, karena imanmu akan semakin diperteguh dan hatimu berlimpah syukur" tegas Nuntio. (Clara br. Bagariang/ Gema edisi Des-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar