Sebanyak 26 orang pengurus OMK Paroki Katedral Padang ikut
serta dalam orientasi yang dibuat oleh seksi kepemudaan paroki. Orientasi
pengurus OMK tersebut diadakan pada Minggu, 13 Mei 2012. Kepengurusan OMK
Katedral sudah terbentuk sejak bulan februari lalu, kepengurusan ini merupakan
gabungan dari kelompok-kelompok kategorial yang ada di paroki seperti Legio
Maria dan PDMKK. Bentuk kepengurusan
seperti ini adalah bentuk kepengurusan yang ideal mengingat OMK adalah seluruh
orang muda yang berumur 13-35 tahun dan belum menikah apapun kelompoknya, OMK
bukan hanya pengurus dan bukan hanya yang aktif saja.
Bapak Yosef Hermanto sebagai seksi kepemudaan paroki
menyampaikan bahwa kelompok -kelompok muda perlu disatukan karena OMK adalah
satu untuk membangun gereja. Reinardus, salah satu pengurus OMK menyampaikan
bahwa sampai saat ini masih ada terasa “gap-gap”
antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain namun kondisi ini harus
dihilangkan agar OMK bisa bersama melangkah.
Seksi kepemudaan paroki mengingatkan bahwa beberapa waktu ke
depan orang muda akan memimpin baik dalam gereja ataupun masyarakat. Ia menyampaikan
bahwa pemimpin haruslah mandiri dan kemandirian itu harus dimulau dari
sekarang. Disamping itu orang muda juga perlu belajar bekerja bersama untuk
dapat mencapai tujuan bersama, menghargai sesama dan menerimanya. “Saya juga
dulu aktif dan terlibat di MUDIKA dan saya sadar bahwa hasilnya saya peroleh
sekarang” ujar Pak Yosef.
Visi seksi kepemudaan Paroki Katedral adalah OMK yang
menghargai proses. Bapak yang dikenal dengan panggilan Pak Yumeng ini
menjelaskan bahwa tujuan dan hasil suatu kegiatan memang penting namun proses
menjalani, menghargai dan mencapai tujuan itu lebih penting. Jika prosesnya
baik maka tentu hasilnya akan baik. Ia menekankan bahwa proses bekerjasama dan
bertanggungjawablah intinya sehingga orang muda dapat mghargai dan mencapai
tujuan. Pak Yumeng berharap setelah orientasi ini pengurus OMK dapat menyusun
program kerjanya.
Dalam kesempatan yang sama Pastor Riduan menyampaikan bahwa
orang muda perlu mendasari semaangatnya dengan kesadaran siapakah omk. OMK
disiapkan bukan hanya untuk masa depan namun diharapkan dapat berkontribusi
mulai saat ini dalam kehidupan sehari-harinya. “Kita sebagai kelompok muda
harus punya arah, rah inilah yang akan menjadi rel bagi kita. Arah ini akan dapat meminimalisir “kebosanan” yang
sering terjadi dikalangan OMK”ujar Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Padang
itu. Kebanyakan OMK hanya mau senang, jika tidak mendapatkan yang diinginkan
atau yang disenangi maka akan menghilang. Hal ini nyata tampak bahwa orang muda
sangat tergoda dengan Hp, ini banyak terjadi saat misa di gereja. Ia menekankan
bahwa inilah gambaran OMK yang mudah lari dan melarikan diri.
Ica, seksi sosial OMK termuda menyampaikan bahwa ia diajak
untuk terlibat dalam kepengurusan dan berharap dengan keterlibatannya ia bisa
belajar semakin memiliki jiwa sosial kepada sesama yang mebutuhkan. “Saya
berharap bisa melakukan sesuatu untuk menghibur orang, khususnya oma-opa”
ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Komisi Kepemudaan Keuskupan memberi gambaran gambaran tentang
Jati Diri penggerak OMK sesungguhnya dan juga mengajak pengurus OMK menggali permasalahan
dan kebutuhan OMK Katedral. Proses tersebut diharapkan dapat membantu dalam penyusunan
program kerja OMK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar