Rabu, 30 Mei 2012

PMKRI Padang adakan Latihan Dasar Advokasi


Pelatihan ini akan diikuti oleh 8 orang Angggota PMKRI yang berasal dari 3 cabang yaitu Cabang Padang, Pekanbaru, dan Palembang. Kegiatan akan diadakan selama seminggu di Gedung PSE Keuskupan Padang dan di Bungus. Peserta akan diberikan materi dasar diantaranya mengenai dasar-dasar advokasi, teknik investigasi, advokasi litigasi dan non litigasi, dan strategi kampanye. Selain menerima materi, peserta juga akan diajak untuk live in di Kecamatan Bungus sebagai salah satu latihan dari materi yang telah diberikan.
Dalam sambutannya saat sidang pembukaan pelatihan advokasi, Ketua Presidium PMKRI Cabang Padang Antonius Silalahi menekankan bahwa pelatihan ini diadakan untuk melatih kader agar bisa peka dan kritis terhadap diri sendiri dan lingkungannya dan kemudian diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengembangkan cabang masing-masing. 

Pada Kesempatan yang sama, Gokma Situmorang, SH sebagai Anggota Penyatu PMKRI menyampaikan agar peserta dapat melepas seluruh hal yang melekat dalam diri peserta baik itu jabatan, gelar dan kemudian menjadi wadah kosong untuk diisi bersama dalam pelatihan tersebut sehingga benar-benar dapat menampung ilmu yang diberikan. Gokma juga mengingatkan bahwa PMKRI harus mengadvokasi dirinya sendiri dengan menggambarkan kondisi kekinian PMKRI yang sangat memperihatinkan dan memalukan menurutnya. Dalam kesempatan tersebut Gokma juga mengingatkan agar peserta mampu beradaptasi dalam kegiatan live in yang telah disiapkan agar nantinya bisa mendapatkan info yang diperlukan tanpa menimbulkan masalah baru. “Dalam advokasi informasi sangat penting, maka harus dengan baik dan bijak mendapatkan informasi agar nantinya masalah yang ada bisa dipecahkan dengan jalan yang baik untuk semua”.

Sidang pembukaan dihadiri oleh DPC PMKRI Padang, panitia dan peserta pelatihan. Dalam sambutannya, Pastor moderator PMKRI Padang RD.Alexius Sudarmanto mengingatkan bahwa pelatihan bukan untuk membuat pesertanya sombong karena mendapatkan ilmu, namun agar terbina sebagai manusia kristiani yang manusiawi berani mengatakan yang benar. “Jika tahu yang mana yang benar maka harus kita suarakan, yang salah bukan untuk ditinggalkan atau bahkan diejek namun sebagai kader wajib ikut memperbaikinya” tegas pastor yang dikenal dengan sapaan romo alex ini. PMKRI harus belajar menjadi manusia yang bermartabat dan sempurna, peka dan peduli terhadap lingkungan agar kepedulian terhadap masyarakat lain terbina.

Alfredo Meliala, salah satu peserta dari Pekanbaru menyampaikan bahwa kader PMKRI membutuhkan pelatihan ini agar kemudian dapat membangun cabang dengan baik guna tercapainya Visi-Misi PMKRI. Selama ini PMKRI Pekanbaru melaksanakan pendampingan pada masyarakat di daerah kulim yang bersuku Nias dan kesulitan dalam berbahasa Indonesia, PMKRI memberikan pendidikan pada anak-anak di daerah tersebut. Alfred mengakui untuk melanjutkan kegiatan tersbut butuh skil advokasi dan juga cara bijak beradaptasi agar kita menemukan dan menyelesaikan masalahnya.

1 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites