|
Kediaman Gubernur Sumbar |
Pada Hari Raya Idul Fitri 19 Agustus 2012 lalu, Mgr. Martinus D Situmorang, OFM,Cap, Uskup/Wali Gereja Katolik Keuskupan Padang mengadakan silaturahmi dengan berkeliling ke rumah dinas pimpinan daerah Sumatera Barat dan Kota Padang. Dalam silaturahmi tersebut Uskup dan rombongan berkunjung ke kediaman Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Walikota dan Wakil Walikota Padang, Ketua DPRD Sumatera Barat dan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Propinsi Sumatera Barat. Rombongan terdiri dari Uskup, Pastor, Suster serta tokoh umat Katolik, dan tidak ketinggalan pula orang muda katolik yang ikut serta.
|
Dialog bersama Ketua DPRD Sumbar |
Dalam kesempatan tersebut uskup melakukan dialog dengan setiap tokoh yang dikunjunginya. Banyak hal yang menjadi topik pembicaraan, termasuk kerukunan umat beragama dan juga perbedaan perayaan Idul Fitri oleh Umat Islam sendiri. Diskusi menjadi hangat karena dilandasi keingintahuan, ingin saling mengenal namun dilandasi kesadaran atas perbedaan yang dimiliki. Inilah yang perlu ditanamkan pada masyarakat tentunya. “kita harusnya saling mengenal sekeliling kita tanpa harus dipaksa/memaksa menjadi bagian dari kelompok itu” ujar Drs.Yoakim Koba,M.M yang merupakan Dosen Agama Katolik di Kota Padang. Memang sebutan-sebutan uskup, pastor dan suster belum terlalu dikenal oleh saudara-saudara yang beragama Islam sehingga terkadang terjadi kesalahan sehingga mengundang tawa kecil oleh rombongan.
|
Bersama Wagub Sumbar |
Pemandangan unik juga terlihat ketika Wakil Gubernur Sumatera Barat, Bapak Muslim Kasim menawarkan sate untuk dinikmati oleh Bapak Uskup. Mantan Bupati Kabupaten Padang Pariaman itu menghampiri rombongan dan langsung meminta sate tersebut dihidangkan di meja rombongan, tentu hal ini mengundang tawa uskup dan rombongan lain.
Hal yang sama terjadi di kediaman Walikota Padang dan Kakanwil Kemenag Propinsi Sumatera Barat. Rombongan langsung disambut oleh Bapak kakanwil dan diajak berdiskusi tentunya terkait kehidupan umat beragama di Padang dan Sumatera Barat sambil menikmati hidangan yang disediakan.
Uskup sendiri mengatakan bahwa kebiasaan seperti ini harus selalu dijalankan. “kita melakukan hal ini agar menjadi contoh langsung bagi para umat sehingga mereka pun melakukannya” ujar Mgr. Situmorang yang juga menjabat Ketua KWI. Ia juga mengapresiasi kelompok muda yang ikut serta dalam kegiatan silaturahmu karena menurutnya orang muda adalah modal untuk perbaikan bangsa ini kedepannya.
Walikota payakumbuh baru baru ini menyatakan bahwa tidak ada gadis minang beragama katolik. Ini terkait saya membaca pernyataan dia tekait film cinta tapi beda yang saat ini putar di bioskop. Memang betul engga ada gadis minang beragama katolik ? Terima kasih kalau saya diberikan penjelasan.
BalasHapus