Banjir yang terjadi pada hari minggu, 7 april 2013
di Mentawai menyebabkan ribuan rumah terendam dan warga harus mengungsi. Sejumlah
korban berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah mereka. Tidak
terlepas warga stasi Munthei yang merupakan salah satu stasi dari Paroki Maria
Diangkat ke Surga Muara Siberut, Mentawai.
Hari minggu itu rencananya akan diadakan acara Paska untuk PAUD - BIA oleh 4 stasi (Munthei, Puro, Muara Siberut dan Pasakiat) di Pasakiat. “Tidak ada yang mengira bahwa banjir begitu besar, kami menuju gereja untuk persiapan ibadat, ternyata ibadat batal karena Pastor mengunjungi korban banjir di Munthei” ujar Ferdinanda Saurey, aktivis muda di Paroki Muara Siberut. Akhirnya kegiatan Paskah tetap dilaksanakan dengan hanya diikuti oleh peserta dari stasi Muara Siberut dan Pasakiat. Berbagai lomba untuk Bina Iman Anak dilaksanakan seperti lomba mewarnai dan menghias telur Paska.
Usai
kegiatan tersebut, para pembina BIA yang berjumlah 10 orang mengunjungi lokasi
banjir di Munthei. Mereka mengunjungi warga korban banjir di Posko yang
terletak di Kantor desa dan juga mengunjungi rumah bajak gereja. Snack yang
tadinya diperuntukkan untuk perayaan Paska Paud BIA pun diberikan kepada korban
banjir. Snack diberikan kepada Bajak Gereja agar pembagiannnya diatur oleh
Bajak gereja setempat.
Informasi
yang dilansir Ucannews, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi dan Karitas
Keuskupan Padang mengirimkan bahan bantuan ke Gereja Maria Diangkat ke Surga di
Siberut, stasi terdekat dengan para korban banjir. Sekolah-sekolah Yayasan
Prayoga di Padang pun mengumpulkan pakaian layak pakai untuk dikirimkan kepada
para korban banjir di Siberut.
(berdasarkan wawancara
dengan Ferdinanda Saurey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar